PENYEBAB SUHU PENDINGIN GENSET TINGGI

Suhu musim dingin rendah, suhu lingkungan generator diesel rendah, dan suhu cairan pendingin juga rendah. Oleh karena itu, suhu cairan pendingin generator diesel akan naik secara perlahan. Ketika mesin diesek mencapai daya efektif maksimum, suhu cairan pendingin harus sekitar 80 derajat. Saat menggunakan generator diesel di musim dingin, sebaiknya pastikan suhu air sekitar 80 derajat saat menyiapkan beban transmisi daya.

Suhu musim panas tinggi dan suhu lebih tidak biasa pada musim panas ini. Beberapa suhu tinggi mencapai 44.5 derajat. Pendingin generator diesel meningkat dengan cepat selama musim suhu tinggi. Mesin diesel rentan terhadap kecelakaan silinder pada suhu air 100 derajat dan suhu tinggi, sehingga generator diesel harus berhenti bekerja atau mengurangi beban ketika cairan pendingin melebihi 95 derajat.

Suhu air genset diesel sebaiknya sekitar 80 derajat, dan suhu maksimum tidak boleh melebihi 95 derajat, ingatlah untuk tidak membiarkan suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah, karena akan menyebabkan kerusakan pada genset.

  1. Penggunaan cairan pendingin yang tidak tepat atau air yang tidak mencukupi. Mesin diesel yang digunakan pada mesin kontruksi umumnya memiliki temperatur kerja yang lebih tinggi. Antibeku dapat memastikan titik didihnya yang tinggi dan mengurangi kerak yang dihasilkan oleh sistem pendingin. Jika sistem pendingin tidak dilepas, atau cairan pendingin tidak diisi ulang tepat waktu, kinerja pendinginan akan menurun. Untuk menaikan suhu cairan pendingin.
  2. Air radiator tersumbat. Misalnya, heat sink pada radiator air memiliki area tempat tinggal yang luas, dan terdapat sisa oli dan lumpur di antara heat sink, yang akan mencegah kelauarnya panas. Terutama bisa permukaan radiator air terkontaminasi minyak organik, konduktivitas termas campuran lumpur yang dibentuk oleh debu dan oli lebih kecil dibandingkan kerak, sehingga sangat mengambat efek pembuangan panas. Pada titik ini, guna lembaran baja tipis untuk mengembalikan unit pendingin ke posisi semula dengan hati-hati, kembalikan bentuk datar unit pendingin, lalu gunakan udara bertekanan atau pistol air untuk membersihkannya. Jika air dipanaskan dan dimasukan ke dalam larutan pembersih, bensin, efeknya lebih baik.
  3. Pengukur suhu air atau lampu peringatan tidak ditunjukan dengan benar. Termasuk sensor suhu air yang rusak; saluran disetrika atau indikator rusak, mengakibatkan alarm palsu. Saat ini termometer permukaan dapat digunakan untuk mengukur suhu pada sensor suhu air, dan diamati apakah alat pengukur suhu air menunjukan suhu sebenarnya.
  4. Kecepatan kipas terlalu rendah dn bilah berubah bentuk atau terbalik. Jika pita kipas terlalu longgar maka akan tergelincir, menyebabkan kecepatan kipas menjadi terlalu rendah dan efek suplai udara melemah. Jika selotip terlalu longgar, maka harus disesuaikan. Jika lapisan karet sudah tua, rusak atau lapisan seratnya putus, sebaiknya diganti. Jika bilah kipas mengalami deformasi, dapat dibandingkan dengan bilah kipas baru dengan spesifikasi yang sama untuk melihat apakah sudut antara bilah dan bidang putaran relatif menjadi lebih kecil. Jika sudutnya terlalu kecil, kekuatan suplai udara tidak akan mencukupi.
  5. Pompa air pendingin rusak. Pompa itu sendiri rusak, kecepatan putaran terlalu rendah, kerak di badan pimpa menumpuk secara berlebihan, dan penyempitan saluran akan membuat laju aliran pendingin lebih kecil, kinerja pembuangan panas menurun, dan suhu oli mesin diesel meningkat.
  6. Termostat rusak. Fungsi termostat adalah untuk mengontrol siklus ukuran sistem pendingin. Ketika termostat bekerja pada suhu sekitar 85 derajat, katup mulai terbuka, dan katup terbuka penuh pada suhu sekitar 105 derajat. Cara pengecekan termostat adalah dengan melepas termostat, menggantungnya dalam wadah yang berisi air hangat, dan meletakkan termometer di dalam air, kemudian memanskannya dari dasar wadah untuk mengamati bahwa katup termostat mulai terbuka dan jika suhu air benar benar menyala, jika persyaratan di atas tidak terpenuhi atau terlihat jelas kerusakan, termostat harus segera diganti.
  7. Gasket kepala silinder rusak. Jika kepala silinder terbakar oleh gas bersuhu tinggi, gas bertekanan tinggi akan masuk ke sistem pendingin sehingga cairan pendingin menggelinding dan mendidih. Cara menilai apakah kepala silinder terbakar adalah dengan mematikan mesin diesel, menunggu beberapa saat, kemudian menghidupkan kembali mesin diesel dan menambah kecepatan. Jika pada saat ini terlihat banyak gelembung yang muncul pada tutup air radiator, dan pada saat yang bersamaan terdapat tetesan air kecil pada pipa knalpot yang keluar bersama gas buang, maka dapat disimpulkan silinder paking kepala tersebut rusak.
  8. Waktu injeksi bahan bakar tidak tepat. Injektor tidak berfungsi dengan baik. Jika sudut gerak maju pasokan bahan bakar terlalu dini atau tertunda, dan waktu menjadi lama, dan panas yang ditransfer ke cairan pendingin meningkat, dan suhu ciaran pendingin meningkat. Pada saat ini terdapat fenomena penurunan tenaga mesin diesel dan peningkatan konsumsi bahan bakar. Jika tekanan injeksi bahan bakar pada injektor turun, kabut akan berkurang dan bahan bakar tidak akan terbakar sempurna. Peningkatan suhu gas buang secara tidak langsung akan menyebabkan peningkatan suhu air.
  9. Mesin diesel kelebihan beban. Bila mesin diesel kelebihan beban maka akan menyebabkan suplai oli menjadi terlalu banyak. Ketika panas yang dihasilkan melebihi kapasitas pembuangan panas mesin diesel, maka suhu cairan pendingin mesin diesel juga akan meningkat. Saat ini, mesin diesel mengeluarkan lebih banyak asap hitam, konsumsi bahan bakar meningkat, dan suara tidak normal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *